Kamis, 01 April 2021

IDENTIFIKASI MANFAAT SUMBERDAYA HUTAN

 

Makalah Praktikum Ekonomi Sumber Daya Hutan                                                                Medan,   Maret 2021

IDENTIFIKASI MANFAAT SUMBERDAYA HUTAN

Dosen Penanggungjawab:
Dr. Agus Purwoko, S.Hut, M.Si.

Oleh :

Winda

191201045

Putri Fadhira Muliani

191201046

Ika Darwati Nainggolan

191201116

Wahyu Danesya

191201119

Juliana

191201123

Fauzan Enda Mora Dalimuthe

191201199


Kelompok 6
HUT 4C

  



 


 

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN 

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 

MEDAN

2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Ekonomi Sumber Daya Hasil Hutanyang berjudul “Identifikasi Manfaat Sumberdaya Hutan” ini dengan semaksimal mungkin  dan dalam waktu yang telah ditentukan. Adapun makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Praktikum Ekonomi Sumber Daya Hasil Hutan di Program Studi  Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan makalah ini penulis menerima banyak bantuan dari  berbagai pihak, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen penanggungjawab yaitu bapak Dr. Agus Purwoko, S.Hut, M.Si.yang telah memberikan pelajaran dan  bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalahini. Begitu juga  kepada teman dan sumber-sumber yang telah memberikan dukungan dan kontribusi dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka  dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi  kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi sumber informasi  kepada setiap pembaca. 

                                                                                     

 

 

                                                                          Medan,   Maret 2021

 

 

                                                                                                               Penulis


                                                    DAFTAR  ISI

                                                                                                                     Halaman

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

          1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1

          1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 2

          1.3 Tujuan.................................................................................................. 2

BAB II ISI

          2.1 Pengertian Identifikasi umberdaya Hutan .......................................... 3

          2.2 Peranana Sumberdaya Hutan sebagai Penggerak Ekonomi................. 3

          2.3 Jenis Pohon dan Pemanfaatan ecara Tangible dan Intangible............. 3

          2.4 Manfaat Identifikasi Ekonomi Sumberdaya Hutan............................. 6

BAB III PENUTUP

          3.1 Kesimpulan........................................................................................... 11

3.2 Saran.................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

 

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

            Hutan sebagai salah satu sumber daya alam adalah kekayaan negara yang harus dikelola secara bijaksana guna kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Inventarisasi hutan didefinisikan sebagai pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumberdaya hutan untuk perencanaan pengelolaan sumberdaya tersebut bagi kesejahteraan masyarakat secara lestari dan sebaguna. Hutan memiliki  peranan penting terhadap keberlangsungan hidup makhluk hidup, tanpanya kehidupan akan sulit untuk dilakukan. Inventarisasi hutan dilakukan untuk mengetahui kondisi biofisik sumberdaya hutan baik yang berupa flora, fauna maupun keadaan fisik lapangan, serta kondisi sosial ekonomi dari areal atau kawasan hutan yang diinventarisasi (Suzana et al, 2011).

            Sumberdaya hutan (SDH) menghasilkan manfaat yang menyeluruh baik manfaat tangible maupun manfaat intangible. Saat ini berbagai manfaat yang dihasilkan tersebut masih dinilai rendah, atau belum diketahui, sehingga menimbulkan terjadinya eksploitasi manfaat-manfaat yang telah dikenal dari SDH secara berlebihan. Hutan merupakan sumberdaya alam yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan baik secara langsung (tangible) maupun tidak langsung (intangible), peranan hutan secara langsung dapat terlihat dengan bukti adanya keberadaan hutan sebagai sumber pemenuhan bahan baku kayu serta berbagai keanekaragaman hayati lainnya yang dapat langsung kita manfaatakan. Masih banyak pihak yang  belum memahami konsep nilai dari berbagai manfaat SDH secara komperehensif, khususnya untuk manfaat intangible yang tidak memiliki harga pasar. Pengelolaan hutan selalu ditujukan untuk mendapatkan manfaat optimum. Memahami manfaat hutan, dapat memanfaatkan terhadap semua jenis manfaat yang dapat dihasilkan oleh hutan tersebut (Kalitouw et al, 2015).

            Sumber daya hutan merupakan salah satu ciptaaan Tuhan Yang Maha Kuasa yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam di jagad raya ini. Sebab di dalam hutan telah diciptakan segala makhluk hidup baik besar maupun kecil. Di samping itu, di dalamnya juga hidup sejumlah tumbuhan yang menjadi hamparan, yang menjadi satu kesatuan utuh. Hal ini menjadi sumber kekayaan yang dapat dikelola dengan baik, yang dapat dipergunakan untuk membangun bangsa dan negara, oleh karena itu asset yang terdapat di dalam hutan sangat dibutuhkan untuk menambah pendapatan negara dan pendapatan daerah, sehingga dengan adanya pengelolaan hutan tersebut dapat pula menopang pendapatan masyarakat yang bermukim di dalam dan sekitar hutan (Supriadi, 2011).

            Analisis ekonomi SDH dapat diketahui apa yang diusahakan, berapa jumlahnya, kapan ditanam dan kapan dipanen serta berapa harga jual sehingga pengelolaan hutan dapat menguntungkan dan berkesinambungan. Pertimbangan-pertimbangan ekonomi tidak hanya pada kegiatan pemanfaatan hasil hutan, tetapi juga berlaku untuk kegiatan konservasi dan rehabilitasi hutan dalam upaya meningkatkan jasa lingkungan dari hutan. Pada dasarnya ekonomi summberdaya hutan tidak berbeda dengan ilmu pengetahuan ekonomi pada umummnya, karena sumberdaya hutan mengandung sifat - sifat khas sehingga dipandang dapat dipahami kalau dipelajari sebagai subjek pengetahuan tersendiri .Ekonomi SDH adalah suatu bidang penerapan alat-alat produksi (Yulian et al, 2011).

1.2 Rumusan Masalah

            Adapun rumusan masalah makalah yang berjudul “Identifikasi Manfaat Sumberdaya Hutan” adalah sebagai berikut:

1.   Apa pengertian dari identifikasi ekonomi sumberdaya hutan ?

2.   Apa peranan sumberdaya hutan sebagai penggerak perekonomian?

3.   Apa saja jenis pohon dan pemanfatnya secara tangible dan intangible?

4.   Bagaimana manfaat identifikasi ekonomi sumberdaya hutan terhadap masyarakat?

1.3 Tujuan

            Adapun tujuan makalah yang berjudul “Identifikasi Manfaat Sumberdaya Hutan” adalah sebagai berikut:

1.   Mendeskripsikan pengertian dari identifikasi ekonomi sumberdaya hutan.

2.   Mendeskripsikan peranan sumberdaya hutan sebagai penggerak perekonomian

3.   Mendeskripsikan jenis pohon dan pemanfatnya secara tangible dan intangible

4.   Mensedripsikan apa saja manfaat identifikasi ekonomi sumberdaya hutan.


                                                                BAB II
                                                                  ISI

2.1 Pengertian Identifikasi Ekonomi Sumberdaya Hutan

            Sumberdaya hutan (SDH) Indonesia menghasilkan berbagai manfaat yang dapat dirasakan pada tingkatan lokal, nasional, maupun global. Manfaat tersebut terdiri atas manfaat nyata yang terukur (tangible) berupa hasil hutan kayu, hasil hutan non kayu seperti rotan, bambu, damar dan lain-lain, serta manfaat tidak terukur (intangible) berupa manfaat perlindungan lingkungan, keragaman genetik dan lain-lain. Saat ini berbagai manfaat yang dihasilkan tersebut masih dinilai secara rendah sehingga menimbulkan terjadinya eksploitasi SDH yang berlebih. Hal tersebut disebabkan karena masih banyak pihak yang belum memahami nilai dari berbagai manfaat SDH secara komperehensif. Untuk memahami manfaat dari SDH tersebut perlu dilakukan penilaian terhadap semua manfaat yang dihasilkan SDH ini. Penilaian sendiri merupakan upaya untuk menentukan nilai atau manfaat dari suatu barang atau jasa untuk kepentingan manusia.

            Dengan diketahuinya manfaat dari SDH ini maka hal tersebut dapat dijadikan rekomendasi bagi para pengambil kebijakan untuk mengalokasikan sumberdaya alam (SDA) yang semakin langka dan melakukan distribusi manfaat SDA yang adil. Terlebih dengan meningkatnya pertambahan penduduk saat ini yang menyebabkan timbulnya tekanan yang serius terhadap SDH, menyebabkan perlunya penyempurnaan pengelolaan SDA melalui penilaian akurat terhadap nilai ekonomi sumberdaya alam yang sesungguhnya. Manfaat SDH sendiri tidak semuanya memiliki harga pasar, sehingga perlu digunakan pendekatan-pendekatan untuk mengkuantifikasi nilai ekonomi SDH dalam satuan moneter. Sebagai contoh manfaat hutan dalam menyerap karbon, dan manfaat ekologis serta lingkungan lainnya. Karena sifatnya yang non market tersebut menyebabkan banyak manfaat SDH belum dinilai secara memuaskan dalam perhitungan ekonomi. Untuk itu dikembangkan berbagai metode dan teknik penilaian manfaat SDH, baik untuk manfaat SDH yang memiliki harga pasar ataupun tidak, dalam satuan moneter.

2.2 Peranan Sumberdaya Hutan Sebagai Penggerak Perekonomian

1.      Peranan Sumberdaya Hutan sebagai Penghasil Devisa

            Peranan sumberdaya hutan sebagai penghasil devisa sangat penting untuk perbaikan ekonomi makro dan perdagangan global. Peranan hasil hutan selalu lebih tinggi untuk menghasilkan devisa, terutama pada negara yang baru berkembang dan berbasis pada sumberdaya, karena hutan pada awal perkembangan ekonomi suatu negara sangat mudah dipanen (biaya eksploitasinya rendah. Meskipun berada terjadi penurunan kinerja untuk industri kehutanan tertentu, secara umum sektor kehutanan periode sepuluh tahun terakhir (1995 – 2004) telah berhasil memberikan kontribusi signifikan bagi perolehan devisa. Dari sisi nilai, fluktuasi kontribusi devisa sektor kehutanan terjadi karena terdapat industri kehutanan yang menurun, sementara industri kehutanan seperti meubel, kayu olahan, serta pulp dan kertas terus mengalami peningkatan. Sedangkan dari sisi prosentase terhadap total devisa, kontribusi sektor kehutanan memang cenderung terus menurun.

            Fakta kedua yang mencerminkan kinerja sektor kehutanan dalam perolehan devisa adalah kemampuan sektor kehutanan dalam menyerap investasi. Sejak mulai dilakukan pengusahaan hutan dan industri kehutanan, sektor kehutanan telah berhasil menyerap total investasi senilai US$ 27,77 milyar. Tertinggi adalah investasi dalam industri pulp dan kertas yang mencapai nilai US$ 16 milyar (58%), diikuti investasi kayu lapis dan HPH masing-masing senilai US$ 3,3 (12%) dan US$ 3,28 milyar (12%), investasi HTI senilai US$ 3,00 milyar (11%), kayu gergajian dan kayu olahan senilai US$ 1,03 milyar (4%), meubel senilai US$ 0,80 milyar (3%) perekat dan kerajinan masing-masing senilai US$ 0,19 milyar (1%) dan US$ 0,17 milyar (1%). Dengan besaran nilai investasi tersebut, jelas sektor kehutanan merupakan asset nasional yang harus dirawat dan dijaga sekaligus diupayakan pengembangannya.

2.      Peranan Sumberdaya Hutan sebagai Penggerak Sektor Ekonomi Lainnya

            Sebagai penggerak sektor ekonomi lainnya, maka hasil hutan memberi dukungan modal bagi pembangunan infrastruktur industri dalam negeri dan untuk penyediaan teknologi yang berasal dari impor. Dukungan lainnya adalah banyak kegiatan yang dibiayai langsung dari hasil kayu tebangan untuk mendorong kegiatan perkebunan, sebagai hasil konversi hutan.Produk hasil hutan , baik berupa kayu maupun bukan kayu, adalah merupakan bahan baku industri, yang mendorong berkembangnya industri dan jasa (pengangkutan dan pemasaran).

3.      Peranan Sumberdaya Hutan dalam Penyediaan Lapangan Kerja

            Sumberdaya hutan sangat penting artinya dalam mendorong tersedianya lapangan kerja, karena sektor kehutanan memiliki banyak lapangan usaha yaitu:

a) Kegiatan penanaman, pemeliharaan dan perlindungan hutan.

b) Kegiatan pemanenan hasil hutan (penebangan dan pengangkutan)

c) Kegiatan dalam industri hasil hutan meliputi industri penggergajian, industri pulp dan kertas, industri wood working, industri plywood, industri gondorukem, dan industri-industri yang bahan baku utamanya dari hasil hutan seperti gula aren.

d) Kegiatan jasa sektor kehutanan antara lain perdagangan hasil hutan, rekreasi hutan, transportasi, pendidikan dan jasa konsultan pembangunan sektor kehutanan.

            Peranan Sektor Kehutanan di Indonesia dalam penyerapan tenaga kerja diperkirakan mencapai jumlah 21,5 juta orang. Masing-masing 15,09 juta orang di kawasan hutan produksi, 4,31 juta di kawasan suaka alam dan pelestarian alam. Sementara perkiraan jumlah tenaga kerja langsung pada kegiatan pengusahaan hutan alam seluas 15,6 juta hektar mencapai 4,56 juta orang kerja, yang terdiri dari kegiatan pembangunan hutan tanaman industri (HTI) seluas 5 juta hektar dibutuhkan tenaga kerja 2,5 juta orang kerja. Selain di hutan produksi, kegiatan ekonomi di kawasan taman wisata seluas 300 ribu hektar membutuhkan 60 ribu orang kerja. Sedangkan kegiatan pada hutan lindung dan kawasan konservasi seluas 39 juta hektar membutuhkan tenaga kerja sekitar 3,9 juta orang kerja.

4.      Peranan Sumberdaya Hutan dalam Meningkatkan Pendapatan Nasional

            Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dari sektor kehutanan saat ini mengalami penurunan dibandingkan pada awal pembangunan Indonesia. Angka ini sangat kecil dari seharusnya karena kelebihan perhitungan PDB (Produk Domestik Bruto), dimana:a) PDB hanya menghitung nilai uang (nilai pasar), tidak menghitung intangible benefit seperti fungsi sumberdaya hutan dalam pengaturan tata air, pencegah erosi dan penyerapan karbon.b) PDB tidak melihat keterkaitan /dampak positif dari sektor kehutanan ke sektor lain seperti dampak terhadap peningkatan sektor industri dan pertanian sawah irigasi.

            Di samping itu, produk-produk sektor kehutanan memiliki rasio keunggulan komparatif yang lebih tinggi dibandingkan produk-produk lain di dalam negeri. Antara lain dibandingkan dengan produk tekstil, produk kulit, pakaian jadi maupun makanan olahan. Selain unggul dibanding produk lain di dalam negeri, untuk produk sejenis di Asia Tenggara, produk kayu dan produk sektor kehutanan indonesia memiliki struktur keunggulan komparatif yang lebih baik.

5.      Peranan Sumberdaya Hutan dalam Pelayanan Jasa Lingkungan

            Peranan kehutanan dalam pelayanan jasa lingkungan diberikan oleh keberadaan sumberdaya hutan sebagai perlindungan plasma nutfah, keanekaragaman hayati, dan nilai-nilai estetis yang potensial bernilai ekonomi apabila dapat dikelola dengan baik. Pengembangan perekonomian pariwisata terutama ekowisata sangat dipengaruhi oleh bentang alam, keindahan dan kekhasan sumberdaya hutan. Peranan sumberdaya hutan ini tidak menghasilkan langsung nilai uang, tetapi menghasilkan nilai uang bagi sektor pariwisata. Di masa depan peranan jasa lingkungan berupa perbaikan tata air, pembersih udara, nilai estetika mempunyai peranan yang sangat besar dalam keberlanjutan ekonomi jangka panjang.

2.3 Jenis Pohon dan Pemanfatnya Secara Tangible dan Intangible

1.      Jati (Tectona grandis)

Pohon jati adalah pohon daun besar dari keluarga Verbenaceae, yang kayunya menjadi salah satu kayu yang banyak diminati. Pohon jati adalah sejenis pohon yang termasuk dalam genus Tectona grandis, dan menjadi pohon penghasil kayu berkualitas tinggi. Pohon ini diketahui memiliki ciri-ciri pohon besar, batang yang lurus, dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 30-40 meter, dan berdaun lebar, di mana daunnya dapat gugur ketika musim kemarau. Pohon jati dapat bertahan hidup pada daerah tropis dengan suhu 27 sampai 37 °C.

Selama musim kemarau pohon jati memang tidak berdaun, ini karena di daerah yang panas daunnya akan berguguran. Tetapi di tempat yang lembap, pohon ini akan tetap hijau. Di akhir musim kemarau, ketika musim hujan pertama turun, dedaunan dari pohon ini baru akan muncul. Kayu jati banyak diminati oleh orang-orang karena memiliki daya tahan yang luar biasa. Sifat penting dari jati adalah stabilitas dimensinya yang sangat baik. Ini berarti bahwa kayunya kuat, berat sedang, dan kekerasannya rata-rata. Karena kayu yang berkualitas inilah, banyak manfaat pohon jati yang bisa digunakan.

Ø  Manfaat Tangible Jati

·         Bahan industri mebel baik untuk indoor maupun outdoor

·         Bahan bangunan

·         Bantalan kereta api dan sebagai vernir

·         Daun digunakan sebagai pembungkus

·         Sebagai obat.

·         Akarnya dapat dijadikan pewarna tekstil.

·         Batangnya dijdikan perabotan rmah tangga.seperti meja & kursa.

·         Getahnya dpt dijadikan serat untk pmbuatan pakaian.

Ø  Manfaat Intangible Jati

·         Sebagai pengatur tata air

·         Penghasil O2

·         Penyangga ekosistem

·         Kenyamanan lingkungan

·         Daun yg rindang dapat menyerap panas ultraviolet.

·         Dapat mencegah banjir dan longsor.

·         Mengurangi pemanasan global.

2.       Mangga (Mangifera indica)

Pohon mangga yang besar kokoh dan kuat menghasikan banyak buah ketika musim berbuah tiba. Mangga adalah buah yang tumbuh pada daerah tropis di seluruh dunia. Buah Mangga merupakan sumber vitamin A dan C serta sumber serat. Buah Mangga sebagian besar berbentuk lonjong, oval, atau bulat. Ukuran panjangnya bervariasi sekitar 5 sampai 25 cm dan beratnya berkisar 60 gram sampai 2,3 kilogram. Pohon mangga termasuk dalam jenis pohon daun lebar yang hijau sepanjang tahun, ukuran tinggi pertumbuhan sekitar 20 meter. Memiliki daun yang berbentuk panjang, tipis dan kecil, bunganya berwarna merah muda keputihan. Buah Mangga berkembang dari ovarium bunga dan mencapai proses pematangan sekitar lima bulan setelah berbunga.

Pohon mangga bisa diperbanyak dan ditanam dengan menggunakan biji, dan cara pembiakan secara vegetatif biasanya menggunakan teknik cangkok. Cangkok adalah cara pembuatan tanaman baru dengan menggunakan cabang pohon yang dibungkus dengan tanah. Setelah beberapa bulan cabang yang dibungkus tanah sudah berakar kemudian cabang itu dipotong untuk dijadikan individu baru.

Ø  Manfaat Tangible Mangga

·         Buah yang mengandung vitamin A dan C

·         Daun mangga sebagai obat

Ø  Manfaat Intangible Mangga

·         Pohon mangga mempunyai daun yang rimbun sebagai peneduh membuat sejuk di sekitar rumah dan lingkungan menghasilkan oksigen untuk pernafasan manusia.

·         Kenyamanan lingkungan

·         Sebagai pengatur tata air

·         Kumpulan akar pohon mangga yang kuat mencengkram tanah memberikan perlindungan terhadap tanah dari bahaya erosi dan tanah longsor.

3.      Asam Jawa (Tamarindus indica)

Terdapat banyak sekali karakteristik untuk mengenali jenis pohon asam, mulai dari bentuk batang, daun, serta buahnya. Tumbuhan asam juga menyimpan sejuta manfaat dan khasiat terutama sebagai ramuan kesehatan. Pohon asam mempunyai karakteristik tersendiri baik dari segi nama yang dikenal oleh masyarakat umum maupun ciri morfologinya. Karakteristik inilah yang menjadi pembeda ketika mengidentifikasi pohon asam.

Batang pohon asam mempunyai ciri tumbuh tegak berkayu dengan warna cokelat muda dan berbentuk bulat. Sementara itu permukaan batang dari pohon asam adalah lentisel dengan sistem percabangan simpodial. Pohon asam terkenal mampu tumbuh hingga ukuran yang sangat besar dengan ketinggiannya bisa mencapai 25 hingga 30 meter. Daun pohon asam tumbuh secara berhadapan dengan bentuk majemuk tunggal dan lonjong. Ukuran daunnya memiliki panjang kurang lebih 1 cm sampai 2,5 cm dengan lebar antara 0,5 cm hingga 1 cm. Ujung dari daun pohon asam cenderung tumpul, sedangkan pangkalnya bulat. Tepian daun mempunyai jenis pertulangan menyirip rata dengan warna hijau.

Bunga pohon asam tumbuh di ketiak daun dan mempunyai bentuk tandan. Panjang tangkai yang menopang bunga hanya sekitar 0,6 cm dan berwarna kuning. Sedangkan warna bunga umumnya hijau kecokelatan dengan kelopak berbentuk tabung yang mempunyai benang sari dalam jumlah banyak. Benang sari tersebut berwarna putih sama dengan warna putik. Ukuran dari mahkota bunga cukup kecil dan mempunyai warna kekuningan. Pohon ini juga menghasilkan buah yang berbentuk polong dengan lebar sekitar 2 cm dan panjangnya bisa mencapai 10 cm.

Warna buah asam adalah hijau kecokelatan dengan biji di dalamnya. Bentuk dari biji asam adalah kotak pipih dengan warna cokelat. Biji-biji ini mempunyai akar tunggang berwarna cokelat yang tampak kotor. Ketika pohon asam berada pada musim berbunga, maka semua daunnya akan berguguran, begitupun dengan ranting-ranting dari pohon asam. Setelah itu barulah bunga asam mulai mekar disusul dengan tunas daun muda serta ranting-ranting pohon yang baru.

Ø  Manfaat Tangble Asam Jawa

·         Menurunkan berat badan

·         Memperbaiki pencernaan

·         Mengobati luka usus

·         Baik untuk jantung

·         Melawan kanker

·         Menyembuhkan luka

·         Mengobati flu dan batuk

·         Mengobati asma

·         Mengurangi Nyeri Haid

·         Mengatasi Ambeien atau Wasir

Ø  Manfaat Intangible Asam Jawa

·         Kenyamanan lingkungan

·         Sebagai pengatur tata air

·         Sebagai pengatur tata air

·         Penghasil O2

·         Dapat mencegah banjir dan longsor.

·         Mengurangi pemanasan global.

2.4 Manfaat Identifikasi Ekonomi Sumberdaya Hutan

Sumber daya hutan sangat berperan dalam penggerak ekonomi yang dapat teridentifikasi dalam beberapa hal, yaitu: pertama, penyediaan devisa untuk membangun sektor lain yang membutuhkan teknologi dari luar negeri; kedua, penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal untuk pembangunan berbagai sektor, terutama untuk kegiatan perkebunan, industri dan sektor ekonomi lainnya; dan yang ketiga, peran kehutanan dalam pelayanan jasa lingkungan hidup dan lingkungan sosial masyarakat. Ketiga bentuk peranan tersebut berkaitan dengan peranan sumberdaya hutan sebagai penggerak ekonomi yang sangat potensial, sangat kompleks dan saling terkait. Peran SDH tersebut dikarenakan sifat produk SDH, sebagai berikut: Kayu merupakan produk multiguna, sehingga diperlukan banyak jenis industri dan produk kayu hampir selalu berperan pada setiap tahapan perkembangan teknologi dan perekonomian.

Sumberdaya hutan sangat penting artinya dalam mendorong tersedianya lapangan kerja, karena sektor kehutanan memiliki banyak lapangan usaha antara lain kegiatan penanaman, pemeliharaan dan perlindungan hutan, kegiatan pemanenan hasil hutan (penebangan dan pengangkutan), kegiatan dalam industri hasil hutan meliputi industri penggergajian, industri pulp dan kertas, industri wood working, industri plywood, industri gondorukem, dan industri-industri yang bahan baku utamanya dari hasil hutan. Nilai sumberdaya hutan tersebut beraneka ragam, baik berupa nilai hasil material, jasa lingkungan dan jasa sosial bagi masyarakat sekitar hutan. Upaya peningkatan nilai sumberdaya hutan sangat tergantung kepada kemampuan pengelolaan sumberdaya hutan mulai dari kegiatan produksi hasil hutan dan pemasarannya.

Pengelolaan sumberdaya hutan harus mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi dan ekologi dari hutan. Ini berarti memproduksi hasil hutan berupa jasa dan barang yang bermutu tinggi dan beraneka ragam, mengurangi kesenjangan ekonomi antara penduduk masyarakat sekitar hutan dengan masyarakat lain yang mendapat manfaat dari hutan, memelihara akses tradisional terhadap hutan bagi masyarakat lokal, meningkatkan lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi seluruh masyarakat. Sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk memahami seberapa besar potensi yang terkandung dalam sumber daya hutan sehingga proses pengelolaan dan pemanfaatannya-baik dalam konteks manfaat ekonomi, ekologi dan sosial akan dapat dilakukan secara efektif dan optimal.

Masyarakat sudah lama mengenal dan mengambil manfaat dari adanya sumber daya hutan, bahkan sampai sekarang ini masih banyak masyarakat yang sumber kehidupannya tergantung kepada sumber daya hutan seperti masyarakat terasing, peladang berpindah, dan bahkan masyarakat pedesaan disekitar hutan. Manfaat sumber daya hutan lebih luas lagi, tidak hanya dinikmati oleh penduduk setempat di dalam dan disekitar hutan tetapi juga oleh para pengusaha serta masyarakat yang lebih luas dan bahkan oleh masyarakat dunia. Bentuk manfaatnya juga lebih beranekaragam, mulai dari manfaat ekonomi seperti penyediaan lapangan kerja, pendapatan masyarakat, dan penghasilan devisa, sampai kepada manfaat lingkungan seperti pelestarian keanekaragaman hayati, pemeliharaan iklim dunia dan pencegahan pemanasan bumi.

Dalam menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, maka peran sumber daya hutan adalah mendukung pengembangan idustri kehutanan dalam batas kelestarian hutannya dan menggali berbagai sumber alam hutan baru bagi peningkatan penyediaan bahan baku yang lebih beranekaragam bagi industri. Pembangunan sumber daya hutan merupakan bagian pula dari upaya nasional dalam peningkatan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi antar daerah, penyediaan lapangan kerja, pembangunan daerah miskin dan terpencil, pengembangan peranserta masyarakat dan usaha nasional terutama yang kecil dan menengah, pengentasan kemiskinan, serta pelestarian fungsi lingkungan hidup, Oleh karena itu pula, maka tugas melestarikan sumber daya hutan menjadi tanggung jawab semua orang.

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1  Kesimpulan

1.      Hutan sebagai salah satu sumber daya alam adalah kekayaan negara yang harus dikelola secara bijaksana guna kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

2.      Sumber daya hutan merupakan salah satu ciptaaan Tuhan Yang Maha Kuasa yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam di jagad raya ini.

3.      Sumberdaya hutan (SDH) Indonesia menghasilkan berbagai manfaat yang dapat dirasakan pada tingkatan lokal, nasional, maupun global. Manfaat tersebut terdiri atas manfaat nyata yang terukur (tangible) berupa hasil hutan kayu, hasil hutan non kayu seperti rotan, bambu, damar dan lain-lain, serta manfaat tidak terukur (intangible) berupa manfaat perlindungan lingkungan, keragaman genetik dan lain-lain.

4.      Pengelolaan sumberdaya hutan harus mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi dan ekologi dari hutan.

5.      Sumber daya hutan sangat berperan dalam penggerak ekonomi yang dapat teridentifikasi dalam beberapa hal, yaitu: pertama, penyediaan devisa untuk membangun sektor lain yang membutuhkan teknologi dari luar negeri; kedua, penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal untuk pembangunan berbagai sektor, terutama untuk kegiatan perkebunan, industri dan sektor ekonomi lainnya; dan yang ketiga, peran kehutanan dalam pelayanan jasa lingkungan hidup dan lingkungan sosial masyarakat.

3.2  Saran

Sebaiknya praktikan mengikuti praktikum dari awal dan akhir dengan fokus agar dapat memahami materi yang dimana nantinya dapat melakukan praktek langsung dengan tidak melakukan kesalahan



                                                    DAFTAR PUSTAKA



Kalitouw WD, Kumaat RM, Lyndon RJ, Pangemanan PA. 2015. Valuasi Ekonomi Hutan Mangrove Di Desa Tiwoho Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. COCOS, 6(8): 21-23.

Munandar. 2016. Valuasi Ekonomi Pemanfaatan Hasil Hutan yang Tidak Dapat Dipasarkan Pada Kawasan Hutan Lindung Taman Hutan Raya Sultan Adam Kalimantan Selatan. Jurnal Hutan Tropis, 4(2).

Muthmainnah. Tahnur, M. 2018. Nilai Manfaat Ekonomi Hutan Kota Universitas Hasanuddin Makassar. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 10(2): 239-245.

Supriadi. 2011. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan: Teori dan Kebijaksanaa Pembangunan Berkelanjutan. Akademika Pressindo. Jakarta.

Suzana BO, Timban J, Kaunang R, Ahmad F. 2011. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Hutan Mangrove di Desa Palaes Kecamatan Likupang Barat  Kabupaten Minahasa Utara. Agri-Sosioekonomi, 7(2):29-30.

Yulian EN, Syaufina L, Putri EI. 2011. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Alam Taman Hutan Raya Bukit Soeharto di Provinsi Kalimantan Timur. Journal of Natural Resoueces and Environmentaln Management, 1(1):38-41.

Sangadji, M. N. 2010. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Taman Nasional dengan Pola kemitraan di Kepulauan Togean-Sulawesi Tengah. Disertasi. Program Doktor Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan. Bogor.IPB.